Benanusa.com, Jambi – Kepedulian mahasiswa terhadap nasib buruh selalu terjaga. Hal ini tampak dari kesigapan aktivis mahasiswa dari Dewan Pengurus Daerah DPD IMM untuk siap mengawal dan membersamai aksi buruh.
Beberapa waktu lalu memang, Buruh berencana menggelar aksi. KSBSI Provinsi Jambi melalui Korwil KSBSI Jambi, Roida Pane menyatakan ribuan buruh akan turun demo Rabu 10 Agustus mendatang.
“Ya. Kita sudah komunikasi dengan kawan-kawan dari Serikat Buruh KSBSI Provinsi Jambi, isu yang kita suarakan adalah terkait Omnibuslaw dalam hal ini Klaster Undang-Undang Ciptakerja. Hal ini bukan isu baru lagi, tapi itu bentuk komitmen dan konsistensi kita dalam mengawal isu ini, Klaster Ketenagakerjaan harus dikeluarkan dari Omnibuslaw,” kata Muhammad Awal DPD IMM Provinsi Jambi, Minggu 7 Agustus 2022.
Bukan cuma Ketua DPD IMM Provinsi Jambi, Aryanto aktivis mahasiswa yang merupakan Ketua GMKI Jambi juga menyatakan hal senada.
“Kita sebagai mahasiswa yang aktif dalam dunia pergerakan tentu siap mengkawal dan membersamai kawan-kawan buruh, apalagi ini Omnibus Law UU Ciptaker No 11 tahun 2020. Ini akan tetap kita kawal, kita tuntaskan agar pasal-pasal bermasalahnya segera dicabut,” kata Aryanto Manurung, Ketua GMKI Jambi.
Bak bola salju, kekuatan gerakan buruh akan semakin besar dengan bergabungnya PMII. Hengki Tornado ketua PKC PMII menegaskan, buruh merupakan elemen penting yang tak bisa seenaknya dimarginalkan oleh kaum Kapitalis dan diaminkan oleh pemerintah.
“Ini derita rakyat yang secara nyata dirasakan oleh masyarakat terkhususnya buruh dan kita pemuda sebagai calon pekerja tidak boleh menutup mata akan persoalan ini. Kita akan turun kejalan bersama kawan – kawan buruh, ini adalah derita dan jeritan dari masyarakat Indonesia,” ujar Hengki Tornado, Ketua PKC PMII Provinsi Jambi.
Kemudian, Ketua PMKRI Jambi Pratama Simarmata melanjutkan dengan pernyataan yang kurang lebih sama.
“Ada banyak orang tua kita yang berprofesi sebagai buruh, sebagai penunjang produksi sudah seharusnya buruh mendapatkan hak-hak yang layak baik dari segi upah, jam kerja, ataupun beban kerja yang ditanggung. Alangkah tidak manusiawi saya pikir kalau hari ini masih ada penindasan atau eksploitasi terhadap kaum buruh dan pemerintah dalam hal ini Gubernur Jambi Al Haris membiarkan, atau masih tidak ada perhatian,” ujar Pratama Simarmata, Ketua PMKRI Jambi.
“Ini kita akan segera konsolidasi akbar bersama seluruh kawan-kawan pergerakan, kawan-kawan dari Cipayung Plus dan KSBSI Provinsi Jambi. Nampaknya kita memang harus menyatukan kekuatan agar kepentingan kita semua dapat terakomodir oleh Pemprov Jambi.” ujar Eldaniel Siallagan, Ketua GMNI Jambi mengakhiri.
Di sisi lain, Eko Saputra Marbun selaku Direktur LBH KSBSI Provinsi Jambi mengapresiasi sikap yang ditunjukkan oleh Kelompok Cipayung Plus Jambi.
“Panjang umur perjuangan, kita sangat mengapresiasi sikap dari rekan-rekan Kelompok Cipayung, dengan bergabungnya kekuatan Buruh dan Mahasiswa dalam Aksi tanggal 10 ini, menambah energi Positif bagi kita, bahwasanya KSBSI tidak sendiri.” kata Eko Saputra Marbun.