Benanusa.com, Kerinci – Pihak BKSDA diketahui sedang berupaya untuk menangkap harimau yang belum lama dilepasliarkan di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat.
Baru-baru ini Kepala SKW-1 BKSDA Jambi, Udin Ikhwanuddin mengatakan bahwa pihaknya berusaha melakukan langkah pencegahan.
“Sehubungan dengan kejadian konflik manusia dan harimau (KMH) pada minggu ke-4 bulan Juni 2022 di Desa Renah Kayu Embun, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh. BKSDA Jambi melakukan langkah-langkah upaya penanggulangan konflik,” tuturnya.
Langkah pertama, koordinasi dengan pihak terkait (BBTNKS, KPHP unit 1 kerinci, Polres kerinci, kodim 042 Kerinci, camat kumun debai, kades RKE, lembaga adat depati empat kumun debai, mitra konservasi (FFI,MHS, PHS dan TFCU) dan tokoh masyarakat desa RKE).
Kemudian, melakukan verifikasi dilokasi kejadian ( dusun renah balai, renah betung dan kebun baru). Melakukan pemasangan boxtrap/perangkap sebanyak tiga unit dan kandang umpan tiga unit. Perangkap tersebut dipasang di Dusun Renah Balai, Dusun Renah Betung dan Dusun kebun baru).
“Kami juga Melakukan pemasangan kamera trap/pengintai yang berfungsi untuk memantau pergerakan harimau. Melakukan sosialisasi dan himbauan kepada warga setempat. Melakukan patroli/pamantauan disekitar TKP,” jelasnya.
Untuk wilayah Pulau Tengah BKSDA bersama tim MHS-KS dan TPCU-KS menemui sekdes pulau tengah utk memberi taukan bahwa harimau sudah mengarah ke perkebunan di desa tersebut. “Kami minta agar Sekdes menghimbau warga untuk waspada dan berhati-hati jika ke ladang,” ucapnya.