Benanusa.com, Muaro Jambi – Jemaat Gereja Pentakosta Indonesia di Sungai Bahar, Muaro Jambi mengalami kendala yang tidak terduga dalam niat mereka membangun gereja sendiri untuk memudahkan ibadah. Sayangnya, akses jalan menuju gedung gereja baru mereka telah ditutup dengan tembok oleh sejumlah warga setempat.
Pendeta Ruyanto Situmorang, yang mewakili jemaat tersebut, menyampaikan perjuangan mereka dalam mencapai gereja akibat tertutupnya akses jalan. Mereka menghadapi kesulitan karena jalan utama yang seharusnya menghubungkan ke gereja ditutup dengan tembok tinggi oleh sebagian warga, menyulitkan mereka untuk mencapai tempat ibadah. Di samping itu, jalan alternatif yang bisa mereka gunakan juga menghadapi masalah karena tanahnya dilubangi.
Awal mula pembangunan gereja ini berawal dari beribadah di sebuah ruko sewaan selama 7 tahun. Namun, para jemaat memiliki keinginan untuk memiliki gereja sendiri. Mereka berhasil mengumpulkan dana untuk membeli tanah dan membangun gedung gereja di lokasi RT 08 Desa Sukamakmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi. Sayangnya, sekitar wilayah tersebut adalah kawasan perkebunan kelapa sawit.
Pendeta Ruyanto telah mengurus berbagai perizinan yang diperlukan dengan berkoordinasi dengan pihak berwenang, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat. Namun, ia merasa terkejut dan sedih saat mengetahui bahwa akses menuju gereja mereka ditutup dengan tembok oleh pemilik lahan di sekitarnya.
Walaupun gedung gereja belum sepenuhnya selesai, jemaat telah memanfaatkannya untuk beribadah. Namun, mereka harus melakukan perjalanan yang jauh dan melelahkan akibat akses jalan yang terhalang.
“Kamu telah berusaha meminta pengertian dari pemilik lahan agar memberikan akses jalan untuk jemaat, namun upaya ini belum membuahkan hasil,” tuturnya.
Tidak hanya jalan utama, akses alternatif juga menghadapi masalah karena lubang di tanah yang membuatnya tidak dapat dilalui oleh jemaat, khususnya kendaraan. Saat ini, satu-satunya akses yang tersisa adalah semak belukar yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki.
“Kami berharap Bapak Gubernur Jambi, Bapak Al Haris, dapat membantu mereka menemukan solusi untuk masalah ini. Jemaat membutuhkan solusi yang baik agar akses menuju tempat ibadah mereka tidak lagi dihalangi oleh tembok tinggi yang baru muncul-baru ini,” ujar Pendeta Ruyanto.
Terkait kabar ini, DPRD Provinsi Jambi juga telah mengetahuinya. Ketua DPRD Jambi, Edi Purwanto, menyerukan kepada pemerintah setempat agar turun tangan membantu jemaat mengatasi masalah akses jalan yang terhambat. Edi berharap pemerintah dapat segera menemukan solusi terbaik untuk masalah ini dan memastikan bahwa beribadah tidak menjadi sulit atau dipersulitkan di wilayah Jambi. Dia juga menyatakan bahwa informasi yang diperoleh mengindikasikan adanya keterkaitan masalah ini dengan perusahaan sawit di sekitar wilayah tersebut.
Dengan demikian, diharapkan ada penyelesaian yang cepat dan baik atas permasalahan akses jalan ini agar jemaat dapat beribadah dengan tenang tanpa terhalang oleh kendala-kendala yang tidak perlu.