Benanusa.com, Jambi – Reaksi seorang komedian lokal, Debi Ceper mengomentari postingan Instagram @infoanakjambi berbuntut panjang.
Syarifah Fadiyah Alkaff (SFA), seorang anak SMP yang viral karena kritiknya pada Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi di media sosial melaporkan Debi Ceper ke Polda Jambi.
Seperti diketahui, akun Instagram @debiceper23 dilaporkan karena diduga menuliskan komentar yang terkesan merendahkan SFA.
Menindaklanjuti kasus ini, Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Christian Tory mengatakan bahwa proses pemeriksaan sedang dilakukan.
“Ini sekarang sedang berproses, sedang diambil keterangan klarifikasi,” ujarnya.
Sementara itu, status Debi Ceper saat ini, kata Tory, belum dapat dipastikan sebagai saksi ataupun tersangka.
Christo menyebut, pihaknya sedang mencari tahu apa maksud dan tujuan dari komentar yang dituliskan akun Instagram @debiceper23 di akun Instagram @infoanakjambi sekira dua minggu lalu.
“Terkait masalah unsurnya apakah sudah memenuhi atau belum, ini sedang berproses. Nanti kita lihat hasil perkembangannya, karena ini sifatnya laporan pengaduan dan statusnya proses penyelidikan,” ucap Christo.
Untuk mendalami kasus ini, pihaknya akan mendengarkan pendapat dari saksi ahli sebelum lanjut pada proses gelar perkara. “Baru akan kita lanjut ke proses gelar perkara untuk bisa menetapkan apakah ini bisa naik sidik atau tidak,” tuturnya.
Proses Pelaporan
Sebelumnya, saat SFA melaporkan Debi Ceper ke Polda ia didampingi pengacara dan orang tuanya.
“Pada hari Senin, tanggal 29 Mei 2023, saya, Syarifah Fadiyah Alkaff, melaporkan seorang influencer dengan akun Instagram bernama @debiceper23, atau yang dikenal sebagai pelawak asal Provinsi Jambi. Ia telah memberikan komentar yang tidak pantas di salah satu video saya yang diunggah oleh akun lokal Jambi, @infoanakjambi,” ucap SFA.
Menurut SFA, komentar tersebut merendahkan dirinya dan menganggapnya sebagai seorang wanita yang tidak bermoral.
Padahal, saat ini ia adalah seorang siswi SMP di Jambi. “Debi Ceper memberikan komentar dengan mengatakan ‘pekerjaan apa yang bisa menghasilkan Rp1,3 miliar dalam sehari selain ‘ngangkang’? Komentar ini jelas bermaksud melecehkan saya secara seksual dan menganggap saya sebagai pelacur,” katanya.
Komentar tersebut pun selain menuai reaksi publik, membuat SFA merasa dilecehkan secara verbal.