Saatnya, Masyarakat Mengevaluasi Pilihan Parpolnya

oleh: Wayan Supadno*

Atas rakhmat Tuhan YME, Indonesia telah merdeka dan berdaulat. Yang bertujuan agar masyarakat adil, makmur dan sejahtera sesuai pada Pembukaan UUD 45.

Untuk itu, saya ;

Nama ; Wayan Supadno.

Pekerjaan ; Petani.

Sebagai ;

1. Ikon Petani Inovatif Nasional Hari Pangan Sedunia 2016.

2. Ikon Prestasi Pancasila 2020 oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

3. Ikon Kepahlawanan di Tengah Masyarakat 2020 oleh Kampus ITS Surabaya.

4. Tokoh Sawit Indonesia 2021, HUT 110 Sawit Indonesia.

Menyerukan bahwa ;

“Agar masyarakat Indonesia, terutama 17 juta kepala keluarga (KK) yang hidup jadi petani sawit dan pekerja pada industri sawit agar mulai melakukan evaluasi atas pilihan Partai Politik (Parpol) nya, terlebih saat Pemilu 2024 nanti “.

Dengan pertimbangan sebagai berikut ;

1. Kita telah merdeka, tapi pajak pungutan ekspor senilai Rp 2.064/kg TBS. Atau US $ 688/ton CPO untuk pajak ekspor (bea keluar), pungutan ekspor dan Flush Out pengganti DMO dan DPO. Sehingga berdampak lambatnya ekspor lalu stok penuh tangki timbun CPO 6,3 juta ton. Lalu PKS banyak yang tutup, petani tidak bisa menjual TBS nya busuk di pohon.

2. Harga migor Rp 14.000/liter non subsidi. Sama artinya memaksa agar harga TBS di PKS Rp 1.000/kg, setara CPO Rp 5.000/kg di pelabuhan. Sehingga harga TBS di petani hanya Rp 600/kg. Ini sangat merugikan petani, karena biaya produksi (HPP) nya Rp 1.800/kg di petani.

3. Pembiaran penjualan TBS petani ke Malaysia adalah sangat memalukan. Negara lain sudah ekspor produk turunan sawit inovatif bernilai tinggi. Indonesia turun derajat dari ekspor CPO dan refinery jadi TBS. Pertanda pemerintah tidak mampu mengelola sawit. Petani menderita untuk biaya hidup dan sekolah anaknya.

*Penulis merupakan petani di Kalimantan Tengah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *