Lebih Halus Dari Rambut, Robot Ini Diciptakan Untuk Hancurkan Sel Kanker

BENANUSA Seorang ahli fisika dari Cornell University, Amerika Serikat, Prof. Itai Cohen membuat sebuah penemuan baru. Robot berkaki empat berukuran super kecil. Saking kecilnya, robot ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Membutuhkan alat bantu lihat untuk dapat memastikan keberadaan robot-robot ini.

Perkembangan teknologi dunia begitu cepat. Teknologi terus dikembangkan demi memudahkan setiap pekerjaan manusia dan memecahkan setiap masalah. Begitupun mengapa robot ini diciptakan.

Kaki penggeraknya terinspirasi dari origami, sebuah seni melipat dari jepang. Pengembang robot ini memecahkan persoalan sebelumnya yakni, ketidakmungkinan terhadap pembuatan alat gerak robot berukuran mikro.

Semuanya dimulai dalam 2d, kaki depan dan belakang terlipat di bawah robot ini. Dan dengan memberikan tegangan kecil pada kaki itu. Kita bisa membuatnya menekuk dan menggerakkan robot.

“Orang-orang telah menjadi sangat ahli dalam mengecilkan chip komputer ke dimensi mikroskopis. Masalahnya adalah tidak ada kaki yang dapat bekerja pada skala itu yang dapat terhubung ke microchip ini. Kami menemukan teknologi baru yang pada dasarnya adalah kaki untuk otak robot ini” kata Profesor Itai.

Dengan adanya robot-robot ini, maka diharapkan akan sangat berguna bagi dunia medis. Ukuran yang sangat kecil memungkinkannya disimpan dan bergerak di dalam darah.

Selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk menyerang bakteri maupun sel-sel tumor dan kanker. Butuh waktu kurang dari seminggu untuk  dapat membuat jutaan robot dengan cara ini.

“Robot-robot ini sangat kecil, lebih kecil dari penampang rambut manusia. Di atas wafer 10 cm (silikon), Anda bisa memuat jutaan robot ini” lanjutnya.

Apakah keberadaan robot ini dibutuhkan umat manusia? Apakah mereka sudah teruji dapat mengalahkan sel-sel kanker ganas? Bagaimana dengan jaminan keamanan terhadap keselamatan manusia sebagai inang robot-robot ini nantinya?

Tentunya, dibutuhkan kajian lebih lanjut lagi untuk semua pertanyaan tersebut. Penemuan ini menjadi tonggak permulaan untuk selanjutnya dikembangkan lebih jauh lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *