Benanusa.com, Jambi – Aksi Warga Kumpeh ulu di depan Gerbang PT FPIL dibubarkan paksa oleh Polda Jambi pada Kamis, 20 Juli Siang.
Menurut salah seorang warga, ada 27 orang yang diangkut. Ada pemuda-pemudi, ada perempuan, ibu-ibu dan anak-anak.
“Iya ada anak juga, karena ibunya dibawa jadi anaknya ikut juga,” katanya.
Warga Kumpeh ulu sedang berupaya memperjuangkan keadilan bagi 5 orang temannya yang dituduh mencuri oleh PT FPIL. Saat ini 5 warga tersebut masih ditahan di Polda Jambi.
“Kasus ini seperti dipaksakan. Tidak cukup bukti tapi 5 warga kami tetap ditahan,” ujarnya.
Sebelum dibubarkan paksa, sebenarnya warga berencana membubarkan diri apabila warganya dibebaskan.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol. Mulia Prianto mengatakan, upaya penegakkan hukum terpaksa dilakukan. Sebelum penegakkan hukum, Kapolres Muaro Jambi sudah melakukan 3 kali imbauan kepada masyarakat.
Kegiatan ini dipimpin Kapolres Muaro Jambi, AKBP Muharman Arta dengan diback up Karo Ops Polda Jambi, Dansat Brimob Polda Jambi dan Dirsamapta Polda Jambi beserta 200 personel Polda Jambi serta 150 personel Polres Muaro Jambi.
“Kita mengedepankan aksi humanis dan persuasif. Polwan lebih kita kedepankan untuk memberikan imbauan humanis,” ujar Mulia.
Ditambahkan Mulia, Personel yang terlibat pengamanan ini, sebelumnya diberikan arahan oleh Karo Ops Polda Jambi agar kedepankan aksi humanis dan tidak membawa senjata api bagi personel intel maupun Reskrim.
“Aksi pembubaran menyebut dilakukan karena kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sudah tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku,” kata Mulia.
Lebih lanjut Mulia mengatakan Aksi menyampaikan pendapat di muka umum yang dilakukan oleh masyarakat sudah mengganggu hajat hidup orang banyak. karena di sini terdapat banyak kegiatan perusahaan maupun karyawan terpaksa berhenti tidak bisa dilaksanakan kegiatan di lapangan.
Sementara itu, tampak pada video hasil rekaman warga, beberapa warga digiring ke mobil untuk dibawa. Terdapat pula bapak yang pingsan dan tetap digotong dan dibawa. Ada pula balita yang menangis dalam gendongan Polwan di belakang Ibunya yang dibawa ke mobil.