Opini  

Harga Batu Bara Lebih Tinggi dari Harga Manusia

Tulisan Pendek untuk Gubernur, Harga Batu Bara Lebih Tinggi dari Harga Manusia

Oleh: Tengku Gilang Pramanda*

Batubara adalah adalah senyawa Hidrokarbon padat yang terdapat dialam dengan komposisi yang kompleks, berasal dari pelapukan – pelapukan perkayuan, dedaunan, dan fosil -fosil lainya yang kemudian bersedimentasi membentuk semacam pembatuan yang membentuk material batu bara.

Batubara menjadi yang berfungsi sebagai media untuk membakar kemudian menjadi bahan bakar, kemudian untuk digunakan sebagai sumber pembangkit listrik. Dengan segala kompleksitas fungsi batu bara maka batu bara menjadi bahan baku yang dibutuhkan banyak negara-negara baik negara Asia maupum Eropa sebagai bahan pembakaran untuk industri. Karna dianggap pembakaran yang cukup lama dibandingkan sumberdaya alam sejenisnya.

Indonesia masuk dalam 7 besar penghasil batu bara dunia, dilansir oleh Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral dengan cadangan batu bara 38,84 miliar Ton. Diikuti urutan pertama ada; Amerika Serikat dan Posisi kediua Ada Rusia sebagai penghasil batu bara terbesar dunia. Ditengah konflik Rusia dan Ukraina, Indonesia menjadi center strategis dalam peningkatan ekspor batu bara untuk kebutuhan negara -negara Asia dan Eropa yang membutuhkanya.

Batu bara di Provinsi Jambi menjadi satu diantara daerah – daerah penghasil batu bara. Saat ini kuota Jambi diperkirakan 39 juta ton/tahun, perhitungan kasarnya ada 3,3 juta ton batu bara yang keluar dari Jambi, jika rata – rata truck batu bara mengangkut 8-10 ton, maka dibutuhkan 330 trip tiap bulan, lalu kalaulah satu truck bisa kerja 20-25 hari dalam sebulan maka dibutuhkan 13.000S/d 14.000 truk.

Maka tidak heran angkutan batu bara angkat semakin pesat meningkat. Persoalan ini kemudian menjadi soal ditengah masyarakat yaitu, Per tahun 2022 Dirlantas polda Jambi mengeluarkan data angka 39 jumlah kecelakaan yang melibatkan Mobilitas batu bara, dengan korban meninggal dunia, bahkan ada diwaktu berbeda dan tempat berbeda pula dalam kurang dari 24 jam tiga orang tewas akibat kecelakaan yang dikarenakan mobilitas batubara.

Batu bara mendadak tranding bahkan eksisitensinya ditengah masyarakat Provinsi Jambi semakin hari semakin meningkat, namun eksistenai yang meningkat bukan dalam bentuk positif , akan tetapi justru eksistensi berbentuk negatif, masyarakat merasakan dampak negatif. Semua masyarakat Jambi bercerita keluh kesahnya, dari berbagai aspek dan sudut pandang yang berbeda.

Ada yang bercerita bagaimana heroiknya masyarakat melakukan perjalnana dari satu daerah kedaerah lain dengan daya usahanya menghadapi kemacetan, hingar bingar, dan harus menunggu waktu cukup lama sampai kepada tujuan mereka, ditambah setiap harinya masyarakat yang tinggal ditepian jalan mobilisasi batubara yang setiap harinya bercerita dari telinga, ke-telinga bagaimana Hingar bingarmya mobilisasi batu bara.

Cerita tersebut bukan hanya terjadi interaksi dalam rumahnya dengan keluarganya namun terjadi dipasar-pasar ketika mereka berbelanja, tempat -tempat kerja mereka, bahkan perbincangan tersebut setial harinya direduksi dengan segala keluh kesah yang bermacam macam bentuknya.

Idealnya tata nilai-nilai manusia, lebih tinggi daripada tata nilai batu bara namun hal tersebut sangat tidak dipahami oleh pemerintah Provinsi, dalam hal ini Gubernur Jambi. Tuhan meletakan manusia sangat tinggi derajatnya dibandingkan makhluk lainya, atau segala sesuatu yang ada dialamsemata ini, ini sepatutnya harus dipahami, dan sikap memanusiakan manusia harus lebih utama dan yang paling utama.

Secara asasi manusia berhak untuk mendapatkan haknya yaitu kenyamanan dan perlindungan dari pemerintahnya, yang secara legitimasi diberikan secara langsung kepada kepala daerahnya tersebut. Harga batu bara lebih tinggi dari harga manusia ditunjukan per-tahun 2022 ada 39 nyawa yang terkena dampak dari mobilisasi batubara namun tidak satupun hak dari masyarakat yang tertimpa musibah itu terpenuhi haknya, dan dari 39 nyawa tersebut tidak satupun sampai kemeja hijau (Pertangung jawaban Hukum) yang harusnya itu dipertanggung jawabkan oleh pemilik usaha tambang, dan lemahnya keberpihakan pemerintah untuk membela hak -hak asasi mereka terpenuhi sebagai manusia.

Sedikit saya mengutip kalimat Muhhammad Hatta “Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Kemerdekaan indonesia merdeka hanya untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat”.

*Penulis merupakan tokoh pemuda Jambi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!