Benanusa.com, Tebo – Masyatakat Tebo Ilir dengan para pengguna ruas jalan lintas Jambi – Bungo, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo miris melihat kondisi jalan penghubung antar Kabupaten yang rusak.
Pemerintah pun diharapkan tak hanya berdiam diri, mengingat jalan tersebut berstatus jalan penghubung yang berada di bawah tanggungjawab Pemerintah Provinsi.
Dengan mobilitas yang cukup tinggi, pemerintah dinilai harus secepatnya melakukan perbaikan pada ruas jalan tersebut. Bukan tanpa sebab, memperbaiki akses jalan tersebut juga dinilai akan menekan angka kecelakaan yang bisa dipicu oleh kondisi jalan yang tidak bagus. Sebagaimana diungkapkan oleh salah satu pengendara yang juga masyarakat kecamatan Tebo Ilir, Mustaka Birin.
“Kerusakan yang terjadi sepanjang jalan memang sudah sangat parah. Banyak lubang-lubang dan badan jalan aspal sudah terkelupas,” katanya.
Sehingga, lanjut dia, akibat kondisi jalan tersebut bukan saja menyebabkan terhambatnya lalu lintas kendaraan melainkan juga berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas seperti halnya tergelincir atau terjebak dalam lubang yang cukup besar.
Oleh sebab itu atas nama masyarakat pengguna jalan pihaknya berharap kepada pemerintah dapat melakukan kewajiban yakni upaya perbaikan untuk kelancaran dan kenyamanan masyarakat pengguna jalan dalam berkendaraan.
“Jalan ini merupakan ruas jalan provinsi yakni penghubung Kabupaten Tebo dengan Kabupaten Muaro bungo yang berada di kecamatan Tebo Ilir karena itu kepada pemerintah terkait Kabupaten dapat menginformasikan harapan kami kepada pemerintah provinsi,” ujarnya.
Menurut dia akses jalan merupakan sarana yang memiliki pengaruh besar dalam perputaran ekonomi masyarakat di wilayah tersebut mengingat mayoritas usaha atau juga profesi warga sebagai petani baik petani sayur-mayur maupun petani areal persawahan.
Padahal jalan lintas tersebut sudah di perbaikan pada bulan puasa kemarin dan sekarang kembali rusak lagi,” katanya.
“Dengan kondisi badan jalan yang rusak seperti ini jelas mempengaruhi perputaran ekonomi masyarakat sehingga berdampak terhadap menurunnya penghasilan dan hal itu jelas sangat merugikan di tengah situasi dan kondisi dunia yang saat ini serba mahal,” katanya. (*)