Benanusa.com, Jambi – Tak lama usai Pemerintahan Jokowi menaikkan harga BBM, berbagai seruan aksi terus berdengung. Terbaru di wilayah Provinsi Jambi, pekerja/buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mulai ambil ancang-ancang untuk segera berdemonstrasi.
Hendra Ambarita selaku Koordinator Aksi KSBSI Provinsi Jambi bahkan mengatakan pada awak media jika kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM ditengah fase pemulihan ekonomi akan berimbas luas terhadap berbagai segi kehidupan yang berpotensi mengakibatkan inflasi semakin menjadi-jadi, apalagi di wilayah Provinsi Jambi.
“Ya, kebijakan pemerintah ini justru semakin menyengsarakan masyarakat, terkhususnya kawan-kawan buruh di Provinsi Jambi,” kata Hendra Ambarita, Senin 5 September 2022.
Tak berhenti disitu, Hendra juga mengungkap hal yang menurutnya telah menyengsarakan buruh, dengan kenaikan BBM diangka rata-rata Rp.1000-2000/Liter sementara kenaikan upah buruh di Jambi hanya berkisar Rp 40.000/bulan.
“Ditambah Inflasi sekitar 8%. Jelas ini tidak masuk akal, dan menyengsarakan masyarakat terkhususnya buruh,” ujarnya dengan nada keras.
Menyikapi berbagai permasalahan tersebut, Hendra menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan konsolidasi bersama para rekan juangnya untuk mengambil langkah selanjutnya.
“Tadi kita sudah melaksanakan konsolidasi bersama dengan kawan-kawan buruh sambil menunggu instruksi dari Presiden KSBSI, yang pasti kita akan turun aksi untuk menolak kenaikan harga BBM ini.” katanya. (BN007)