Benanusa.com, Jakarta – Terbongkarnya skenario palsu tembak menembak berbuntut panjang. Wafatnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ternyata akibat pembunuhan berencana.
Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J kembali membeberkan temuan baru. Ia menyampaikan terkait adanya transaksi uang yang keluar dari empat rekening milik Brigadir J. Transaksi itu diduga dilakukan pihak Irjen Pol Ferdy Sambo.
“Ada empat rekening dari pada Almarhum ini dikuasai atau dicuri oleh terduga Ferdy Sambo dan kawan-kawan,” kata Kamaruddin kepada wartawan, Selasa (16/8).
Menurutnya, temuan tersebut harus ditelusuri pihak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), karena adanya kejanggalan transaksi yang terjadi setelah Brigadir J meninggal pada 8 Juli.
“Tadi terkonfirmasi sudah, memang benar apa yg saya katakan bahwa tanggal 11 Juli 2022 itu masih transaksi, orang mati mengirimkan duit. Nah kebayang ga kejahatannya?” ucap Kamaruddin.
“Itu masih transaksi orang mati, mengirimkan mengirim duit, nah terbayang ngga kejahatannya. Orang mati dalam hal ini almarhum transaksi uang, mengirim duit ke rekeningnya salah satu tersangka. Ajaib toh, nah itulah Indonesia,” tambah dia
Meski tidak menyebut siapa penerima uang dari empat rekening milik Brigadir J, tetapi Kamaruddin mengatakan bahwa total uang yang berhasil terkuras senilai Rp200 juta dan itu mengalir ke salah satu tersangka.
“Dari rekening almarhum mengalir ke tersangka. 200 juta. Nah itu nanti biar diumumkan oleh (polisi), kalau saya yang umumkan nanti kesannya mereka Ndak kerja,” sebutnya.