Opini  

Hati Petani Terluka, Hanya Bisa Menghibur Diri

Oleh: Wayan Supadno.

Baru saja saya telepon ke Pangakalanbun. Tanya berapa harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) terdekat, jawabnya Rp 1.175/kg dan Rp 1.250/kg. Walaupun janji pemerintah akan kembali Rp 3.000/kg jika larangan ekspor sudah dicabut.

Nyatanya, hingga sekarang belum realisasi, sejak ekspor dibuka 28 April 2022 lalu. Paling sedih lagi, ada menawari kebun sawit karena utang bank demi anaknya kuliah, jaminannya rumah. Sumber pendapatan dari sawit. Macet.

Paling, saya hanya berusaha menghibur diri dan ajakan agar integrasi sawit sapi. Jika belum menghasilkan ditanam pisang di lorongnya 2 jalur. Ada pendapatan. Lumayan. Modal 1 bibit selama 3 tahun bisa dapat 5 tandan atau sekitar Rp 400.000.

Sawit berumur 5 tahun jadi area gembala sapi pembibitan (breeding). Hari ini, syukur Sapi BX beranak Simental. Pejantannya Simental. Bisa menghibur hati, karena 3 bulan ini saya merugi besar – besaran. Selain dapat anak sapi juga dapat pupuk gratis dan nol herbisida.

Semoga saja, pemerintah segera konsisten dengan janjinya harga sawit petani kembali Rp 3.000/kg. Tidak usahlah Rp 3.600/kg lagi. Caranya mudah kok. Lancarkan ekspor, hilangkan DMO DPO dan BK. Agar permintaan tinggi, lalu harga TBS ikut tinggi. Normatif hukum pasar.

Data BPS, Nilai Tukar Petani (NTP) pada kuartal ll 2022 turun drastis. Utamanya petani sawit menandakan kesejahteraannya drop drastis. Tapi syukurlah, data BPS pertumbuhan ekonomi kita naik 5,44%. Inflasi juga rendah terkendali. Hebat! Tapi apa artinya jika karena itu banyak rakyat petani jadi miskin?

*Penulis Merupakan Anggota Dewan Pakar Apkasindo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!