Refleksi Peringatan 96 Tahun Sumpah Pemuda tepat jatuh pada hari ini 28 Oktober 2024 “Maju Bersama, Indonesia Raya” kembali membawa antusiasme tinggi terhadap Pemuda dalam mengawal kemajuan bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045.
Menginngat posisi Pemuda memiliki arti yang sangat penting sebagai bagian dari bangsa ini mengharuskan pemuda memiliki kesiapan dan optimisme yang tinggi dalam mengisi setiap sendi-sendi kehidupan kedepannya.
Disamping itu, ditengah laju perkembangan teknologi dan globalisasi yang kian pesatnya telah banyak mengubah lanskap bisnis secara fundamental dan pengaruhnya didunia kerja yang menyasar terutama pada generasi muda. Perubahan tersebut kemudian mengakibatkan pemuda sulit mendapatkan lapangan pekerjaan,minimnya skil dan keterampilan, serta pola kerja yang berkembang secara signifikan yang kemudian berdampak pada angka pengangguran di Indonesia terhitung pada tahun 2024 mencapai angka 7 juta jiwa.
Pemerintah dalam upaya mendorong aktivitas kewirausahaan yang dianggap masih rendah memandang perlu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya generasi muda, yakni hanya sekitar 3,74 % dibandingkan dengan terget pemerintah yaitu rasio kewirausahaan sebesar 3,95% dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4% pada tahun 2024.
Olehnhya itu, Keberadaan pemuda disini dengan peran yang krusial sebagai generasi yang penuh semangat,inovasi,dan kreativitas diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja, serta menciptakan ide-ide bisnis yang unik dan inovatif sehingga kelak memunkinkan untuk membangun usaha yang berkelanjutan dan turut membantu dalam menekan angka pengangguran di Indonesia.
Salah satu kontribusi signifikan yang dapat diberikan pemuda yakni melalui semangat kewirausahaan, tidak hanya sekedar menciptakan lapangan pekerjaan yang sekedar coba-coba, namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi dan kemandirian berbasis teknologi dan digitalisasi. Pemuda juga harus mampu beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan dan tren pasar yang dinamis.
Para wirausaha dalam menjalankan bisnisnya dalam hal ini pemuda tidak lepas dari modal. Modal tidak selamanya identik dengan uang ataupun barang (tangible). Beberapa modal yang tidak termasuk dalam modal tidak berwujud (intangible) antara lain.
1. Modal Intelektual
2. Modal Sosial dan Moral
3. Modal Mental
Tiga modal diatas jika disandingkan dengan eksistensi pemuda maupun mahasiswa sudah barang tentu dapat terintegrasi dalam aktivitas keseharian mereka.
Namun dalam kenyataannya untuk memulai dan membuka usaha bagi pemuda modal diatas tidaklah cukup jika tidak disertai dengan manajemen efektif dan efisien dalam mengatasi masalah yang kompleks dalam dunia usaha. Demikian pandangan pemuda dan kewirausahaan merupakan aset berharga bagi bangsa sebagai motor penggerak ekonomi.
Terkhusus di Sulawesi Selatan dan Barat Dengan dukungan yang tepat, pemuda Indonesia dapat menjadi motor penggerak ekonomi dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dalam rangka mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT, dengan melihat peluang yang ada, salah satunya dengan memberi titik temu antara kegiatan wirausaha berbasis kekayaan sumber daya alam (kearifan lokal) dengan pendekatan ekonomi Islam yang disertai perspektif pasar yang komprehensif tidak hanya di Indonesia (skala nasional) saja, akan tetapi juga pasar dunia internasional dan asia tenggara.
Olehnya itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk membantu dalam mendorong keterlibatan pemuda dalam berwirausaha.
“Maju Bersama, Indonesia Raya ”
Hidup Pemuda
Hidup Rakyat Indonesia.