Bendahara Organisasi Pendukung Ganjar di Jambi Sudah 6 Bulan Tak Lunasi Gaji Admin

Benanusa.com, Jambi – Martha Sryulina Purba yang merupakan bendahara DPD Brigade Jambi — Salah satu organisasi pendukung calon presiden Ganjar Pranowo – sudah 6 bulan tak lunasi gaji adminnya. Organisasi relawan pendukung Ganjar Pranowo ini sudah memperkerjakan adminnya sejak 1 November 2022.

Hingga 6 Januari 2023 tak kunjung dibayar, Febri (29) yang bekerja sebagai admin pun mempertanyakan haknya. Namun karena tidak ada niat baik untuk menyelesaikan, ia pun memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaannya sejak saat itu.

“Jadi, awalnya saya ditawari untuk membantu mengelola medsos, itu di akhir Oktober. Tanggal 29 Oktober 2022 kalau tidak salah. Singkat cerita, saya pun mulai mengerjakan tugas mengelola medsos dan beberapa tugas lain sejak 1 November 2022. Dan dari detik itu jugalah, saya tidak dibayar seperti yang sudah disepakati. Terhitung dua bulan lebih, Cuma yang saya minta hak saya dua bulan itu,” ujar Febri, pada Jumat, 12 Mei 2023.

Ia meneruskan, hingga saat ini haknya masih belum juga dilunasi. Terhitung masih ada kekurangan sebesar Rp 1.600.000,-.

“Iya dicicilnya. Pertama dibayar lima ratus tanggal 3 Februari. Itupun saya terus WA. Yak an ini hak saya, saya sudah kerja 2 bulan lebih. Eh, malah dicicil kayak angsuran. Memangnya, tenaga dan pikiran saya ini barang kreditan apa? Yang kedua, dibayar empat ratus. Itu tanggal 21 Maret. Ada semua buktinya, setiap bayar dia kirim buktinya,” tuturnya.

Dengan ekspresi kesal pun ia menambahkan bahwa penundaan-penundaan itu karena gajinya digantungkan pada pembayaran orang lain.

“Alasannya, dia juga belum pembayaran dari Pak Totok. Entah siapa dia, dan ada urusan bisnis apa dengan dia. Ya maksudnya, kenapa menggantungkan nasib orang dengan ketidakpastian. Kalau memang begitu jangan peras tenaga dan pikiran orang untuk bekerja dulu. Sampaikan dari awal. Bulan November dia janji akhir bulan di tanggal 28. Janji lagi tanggal satu. Janji lagi akhir tahun sekalian dua bulan. Sampailah tanggal 6 itu saya pertegas, kalau memang belum dibayar juga saya tidak mau lanjutkan. Dan masih sama itu janji akhir bulan Januari, bilangnya lagi awal bulan. Seperti itu terus sampai terakhir kemarin dicicil lagi limaratus tanggal 8 Mei. Pas saya tanya, kok 500? Dia Cuma balas, ‘semampunya’. Siapa gak kesal,” lanjutnya.

Sikap tidak bertanggungjawab ini ditunjukkan tanpa rasa malu hingga membuat Febri meradang. “Ya, awalnya saya tidak mau buka ini ke publik dan jadi masalah internal saja. Tapi semakin ke sini semakin keterlaluan. Semua bisa di-crosscheck. Silakan konfirmasikan ke semua pihak, ketua, anggota saat itu dan cocokkan semua kesaksian dan bukti,” ucapnya.

Awal cerita, tawaran pekerjaan itu mulanya diberikan oleh Putra yang merupakan Ketua DPD Brigade Jambi kepadanya. Hingga kemudian, ia dipertemukan dengan Martha Purba sebagai bendahara yang menjanjikan akan menanggung pembayaran gaji admin.

“Jadi pada saat rapat, ibu bendahara minta ada admin untuk medsos dan beberapa tugas lain. Kami sudah bilang, untuk menahan dulu karena memang secara finansial kita belum ada. Tapi, Ibu bendahara siap menanggung secara pribadi beban gaji admin. Saya mediasilah dengan admin itu, terjadi tawar menawar hingga disepakati satu angka. Saya juga kecewa, dengan Bendahara karena dia tidak menepati janjinya,” ujar ketua DPD Brigade Jambi.

Sementara itu, Martha Sryulina yang merupakan kakak kandung dari calon DPD RI dapil Provinsi Jambi, Petrus Hilman Dapot Tuah Purba tidak menjawab ketika dikonfirmasi media ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!