Benanusa.com, Jakarta – Bantahan Telkom terhadap kebocoran data pengguna ternyata tak membuat peretas (hacker) ini parah arang. Hacker Bjorka kali ini mengklaim akan beraksi lagi usai menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bodoh.
Kali ini target berikutnya tidak main-main, yaitu dokumen rahasia Presiden RI. Namun belum diketahui secara pasti, apakah dokumen Presiden yang dimaksud itu adalah Joko Widodo (Jokowi) atau presiden RI lainnya. Meski begitu, informasi tersebut jadi isu liar dan dibahas di jagat maya.
“The next leak will come from the president of Indonesia (kebocoran selanjutnya akan datang dari Presiden Indonesia-red),” tulis Bjorka pada saluran Telegram Bjorkanism yang dibagikan ulang oleh akun Twitter Dark Tracer.
Dari hasil tangkapan layar atau screenshot, dokumen rahasia Presiden RI ini berukuran 189 MB, namun bila di-compressed menjadi 40 MB yang berisikan 679.180 dokumen. Dokumen ini kabarnya berhasil dirampas per September 2022.
“Berisi surat transaksi juga dokumen yang dikirim ke Presiden, termasuk kumpulan surat yang dikirim Badan Intelijen Negara yang berlabel rahasia,” tulis keterangan dokumen tersebut seperti dilansir dari detik.com.
Akun Dark Tracer juga telah memetakan hacker Bjorka yang membocorkan berbagai database kewarganeraan Indonesia yang sudah dilakukan peretas tersebut sejak tahun 2020, mulai dari membocorkan data 26 juta pelanggan IndiHome, namun Telkom membantahnya. Dan, yang terbaru, Bjorka juga yang menjual 105 juta data milik warga negera Indonesia yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bjorka juga berulah dengan mengklaim memiliki 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar Indonesia yang isinya meliputi data NIK, nomor telepon, operator seluler, hingga tanggal registrasi.
Bahkan, Bjorka sampai berbalas pesan dengan Kominfo setelah institusi ini meminta agar hacker jangan menyerang. Kemudian Bjorka merespons dengan menuliskan “STOP BEING AN IDIOT,” di situs forum Breached.to.