Benanusa.com, Bali – Di sela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20, Selasa (15/11/2022) di Bali, Joe Biden, Presiden Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan dengan Joko Widodo untuk menyediakan pendanaan sebesar USD20 miliar.
Pendanaan besar tersebut akan digunakan untuk membantu Indonesia mempensiunkan batu bara. Kesepakatan ini menjadi transaksi keuangan iklim tunggal terbesar yang pernah ada.
Di dalam paket tersebut, Indonesia akan berkomitmen untuk membatasi pelepasan karbon dioksida dari sektor listriknya sebesar 290 megaton pada tahun 2030 puncak emisi yang akan berlaku tidak hanya untuk jaringan konvensionalnya tetapi juga pemasok listrik untuk fasilitas industri.
Negara ini juga akan menetapkan tujuan untuk mencapai emisi nol bersih di sektor listrik pada tahun 2050 dan berkomitmen untuk meningkatkan penyebaran energi terbarukan sehingga mencakup setidaknya 34 persen dari semua pembangkit listrik pada akhir dekade ini.
“Bersama-sama, kami berharap dapat memobilisasi lebih dari 20 miliar dolar AS untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi dan memperluas energi terbarukan serta mendukung pekerja yang paling terpengaruh oleh transisi menjauh dari batu bara,” kata Biden dalam sebuah acara bersama Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen seperti dilansir oleh IDXchannel.
Lebih dari 10 gigawatt sistem tenaga listrik lokal di Indonesia akan dialihkan ke energi terbarukan menggantkan batu bara.
Sebagian dari pendanaan tersebut dapat digunakan untuk menegosiasikan ulang utang untuk pembangkit batu bara yang ada, dengan tujuan untuk mempensiunkannya lebih awal.