Jawa Tengah – Tanah bergerak turut melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah, pada Kamis 17 April 2025, jam 02.00 WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan sebanyak 107 rumah rusak berat dan 367 jiwa dari 97 Kepala Keluarga terpaksa mengungsi ke lokasi-lokasi pengungsian yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah Daerah.
Menurut laporan resmi Situation Report SITREP dari Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Tengah, tanah bergerak disebabkan oleh:
1. Curah hujan tinggi dan
2. Kontur tanah dengan kemiringan ekstrem.
“Intensitas curah hujan tinggi mengakibatkan pergerakan tanah dengan mahkota longsor berada di Dukuh Krajan RT 05 RW 03 dengan arah bidang luncur barat laut, kemiringan ± 60 derajat, menuju aliran Kali Pedes,” tulis Pusdalops BPBD Jateng dalam laporannya, Sabtu (19/4/2025).
Akibat bencana ini, empat dukuh di Desa Mendala ikut terdampak, yakni Dukuh Krajan, Dukuh Karanganyar, Dukuh Babakan, dan Dukuh Cupang Bungur.
Laporan BPBD Jateng juga mencatat 107 rumah mengalami rusak berat, 3 tempat ibadah dan 2 fasilitas pendidikan (TK Aisyiyah dan TPQ) rusak berat. Sementara tidak ada korban jiwa, namun masyarakat diminta tetap waspada.
Warga yang mengungsi saat ini ditempatkan di tiga lokasi yakni di Lapangan futsal Gunung Poh (150 jiwa), Tenda pengungsian Dukuh Babakan (164 jiwa), Mengungsi di rumah kerabat (53 jiwa).
Sejak 17 April 2025, BPBD Jateng telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Tanah Gerak dan telah melakukan berbagai penanganan.
“Evakuasi warga, pendirian titik pengungsian, pendirian dapur umum oleh Dinsos Kab. Brebes, dan dukungan layanan kesehatan dari Dinkes Provinsi dan Kabupaten,” tulisnya.
Sebelumnya, BPBD Jateng menyampaikan bahwa cuaca saat ini cerah, namun warga harus tetap waspada karena kondisi tanah gerak masih labil.
“Stok logistik masih aman untuk dua hari ke depan, ” tambah mereka.
Penanganan bencana ini melibatkan beberapa unsur, seperti BPBD, Dinsos, Dinkes, TNI-Polri, PMI, relawan, dan masyarakat setempat.
